Screenshoot admin Office 365 |
Lha kok bisa? Bisa! Bagaimana ceritanya? Hehe, saya juga yakin, sekolah anda pun bisa mendapatkannya, selama memenuhi kriteria tentu saja.
Jadi begini...,
Di antara banyak sesi vicon yang digelar di Batch 2, ada beberapa yang memaparkan tentang penggunaan aplikasi Office 365. Satu diantaranya adalah Pak Achayat Hidayat dari Pekalongan. Sebenarnya materi beliau saat itu adalah tentang Microsoft Quiz, tapi menyinggung juga tentang bagaimana mendapatkan Office 365 Gratis untuk sekolah. Tidak terlalu detail, tapi sudah cukup menjadi inspirasi buat saya.
Kebtulan sekolah telah memiliki domain sendiri di sch.id (http://sekolahalamarridho.sch.id), sebagai salah satu syarat pokok sebuah sekolah bisa mendapatkan Office 365. Dan kebetulan juga, saya webmaster merangkap adminnya, sehingga memegang akses cpanel. Sehingga saya tinggal melakukan permohonan kepada Microsoft.
Saya kemudian berkunjung ke laman http://office.com dan mencari menu Office 365 for Education, lalu melakukan apply atau membuat akun. Langkah berikutnya melakukan tindak lanjut dari verifikasi Office 365. Di tahap verifikasi ini, saya harus bisa membuktikan bahwa saya adalah pengelola web sekolah, dengan cara masuk ke cpanel web sekolah. Office 365 memberikan sebuah file yang harus saya masukkan ke dalam cpanel. Dan jika itu berhasil maka baru bisa masuk ke langkah berikutnya. Jelajahi saja di Google, dengan kata kunci : deploy Office 365, maka akan banyak web yang mengajarkan tutorial caranya.
Langkah terakhir adalah menghubungi pihak penyedia hosting dan domain web sekolah. Sebab, nantinya, nameserver web sekolah harus diganti dengan nameserver Microsoft.
Saya kira usai, tapi ternyata belum. Sebab, setelah saya amati, jenis layanan yang diberikan adalah Office 365 versi A5 dan berbatas waktu 30 hari atau satu bulan atau Trial Version. Setelah konsultasi dengan Pak Achyat, maka saya melakukan kontak di desk Bantuan untuk memohon perubahan menjadi versi A1 dan bukan versi Trial Version.
Tidak lama setelah mengirimkan pertanyaan/bantuan, saya ditelpon pihak Microsoft Washington DC dalam bahasa Inggris. Kemudian, keesokan harinya, telpon dari Microsoft Shanghai pun masuk. Dari Shanghai inilah, kemudian mereka menunjuk seorang CS untuk melayani saya hingga masalahnya tuntas. Termasuk di antaranya, harus membalas email kuisioner tentang kelayakan sekolah. Di kuisioner itu, ada pertanyaan tentang akreditasi sekolah. Saya pu menjelaskan bahwa sekolah mendapat akreditasi A, berikut nomor SK-nya. Terakhir, Microsoft Shanghai melakukan remote session atas leptop saya saat membuka laman admin Office 365. Sekarang, sekolah saya sudah memiliki akun Office 365 Gratis versi A1.
Segera setelah itu, akun-akun baru untuk guru dan kepala sekolah dibuat. Saya menggunakan Sway untuk presentasi dan Forms untuk membuat Quiz/latihan daring dan presensi daring. Juga Onedrive untuk menyimpan file, dan Outlook untuk fungsi pos-el.
Jadi, saya mengucapkan terimas kasih, tidak saja kepada Office 365, tetapi juga kepada SEAMEO yang telah memfasilitasi para guru-guru berbagi di VCT Batch 2, sehingga kami mendapatkan banyak kemanfaatan darinya.
Karena itu, saya merekomendasikan VCT Batch 3 ini untuk diikuti oleh guru-guru, mumpung masih ada waktu untuk mendaftar, hingga 20 Februari 2019 nanti. Dan nampaknya, ini akan menjadi VCT pamungkas di tahun 2019. Berminat? Klik di sini untuk mendaftar.
0 komentar:
Posting Komentar